Blogger Widgets PUISI inspirasi: 2015

Senin, 30 November 2015

Ibu MATAHARIKU




ibu… tanpa mu,aku tidak bisa lahir..

 tanpa mu,aku tidak bisa melihat dunia ini

 dan tanpa mu,aku tidak bisa sebesar dan sekuat ini

 ibu… kau malaikatku… 

kau pahlawanku dan kau matahariku ibu… 

aku tidak tahu harus berkata apa… 

terima kasih,itu tidak cukup membahagiakan mu

,itu belum cukup aku sangat sayang padamu ibu… 

Bagi untuknya...


Kamis, 19 November 2015

Never Give Up !

JIKA



jika
Jika kau mampu menegakkan kepala, ketika orang-orang di sekitarmu kehilangan segalanya dan saling menyalahkan.
Jika kau mampu meyakini dirimu, ketika semua orang meragukanmu. Namun kau tetap mampu memahami keraguan mereka.
Jika kau bisa menunggu dan tidak lelah menunggu. Atau dibohongi, namun tidak berbohong. Dibenci, namun tidak membenci.
Namun semua itu masih tidak terlalu baik, atau tidak terlalu bijaksana.
Jika kau dapat bermimpi dan tidak ada yang memaksamu untuk bermimpi.
Jika kau dapat berpikir dan tidak ada yang memaksamu untuk berpikir.
Jika kau dapat menerima kemenangan dan bencana dan menerima keduanya dengan cara yang sama.
Jika kau mampu mendengar kebenaran yang terucap oleh bibirmu. Meski terhalang kemuslihatan yang menjerat si dungu.
Atau menyaksikan segala hal yang kita bangun, hancur. Namun memungutnya dan membangunnya kembali dengan alat usang.
Jika kau dapat memupuk kemenangan dan terus membumbung tinggi.
Lalu kalah, dan memulai segalanya dari awal dan tidak pernah mengungkit-ungkit kekalahan.
Jika kita dapat menguatkan hati, syaraf, dan otot daging untuk membuatmu bertahan atas kekalahan.
Dan tetap bertahan, meski kau tak punya satu pun lagi kecuali kehendak yang mengatakan `Bertahanlah!`
Jika kau dapat berbicara di depan orang banyak dan tetap menjaga martabat. Atau berjalan dengan Raja tanpa lupa sebagai orang biasa.
Jika tak seorang pun musuh dan teman bisa melukaimu.
Jika semua orang membantumu, namun tidak terlalu banyak.
Jika kau bisa mengisi saat yang menyakitkan dengan nilai enam puluh detik penentuan lari jarak jauh.
Milikmu adalah Bumi dan semua yang terkandung di dalamnya
Dan, lebih dari itu, kau kan menjadi seorang Manusia, anakku!

Jumat, 30 Oktober 2015

Kamis, 29 Oktober 2015

 

 

 

 

Puisi cinta sejati

By Chairil Anwar

 

  

Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur ?
Kenapa kita menutup mata ketika kita menangis ?
Kenapa kita menutup mata ketika kita membayangkan sesuatu ?
Kenapa kita menutup mata ketika kita berciuman ?
Hal hal yang terindah di dunia ini biasanya tidak terlihat
Ada hal hal yang tidak ingin kita lepaskan
dan ada orang orang yang tidak ingin kita tinggalkan
Tapi ingatlah, melepaskan bukan berarti akhir dari dunia
melainkan awal dari kehidupan yang baru
Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis
Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah tersakiti
Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah mencari dan telah mencoba
Karena merekalah yang bisa menghargai
Betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka
Cinta adalah ketika kamu menitikkan air mata, tetapi masih peduli
terhadapnya
Cinta adalah ketika dia tidak mempedulikanmu, kamu masih menunggunya
dengan setia
Cinta adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih
bisa tersenyum
sambil berkata , ” Aku turut berbahagia untukmu ”
Apabila cintamu tidak berhasil, bebaskanlah dirimu
Biarkanlah hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam
bebas lagi
Ingatlah, kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..
Tetapi saat cinta itu dimatikan, kamu tidak perlu mati bersamanya..
Orang yang terkuat bukanlah orang yang selalu menang dalam segala hal
Tetapi mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh
Entah bagaimana, dalam perjalanan kehidupanmu,
Kamu akan belajar tentang dirimu sendiri dan suatu saat kamu akan
menyadari
Bahwa penyesalan tidak seharusnya ada di dalam hidupmu
Hanyalah penghargaan abadi atas pilihan pilihan kehidupan yang telah
kau buat
Yang seharusnya ada di dalam hidupmu
Sahabat sejati akan mengerti ketika kamu berkata, ” Aku lupa ”
Sahabat sejati akan tetap setia menunggu ketika kamu berkata, ”
Tunggu sebentar ”
Sahabat sejati hatinya akan tetap tinggal, terikat kepadamu
ketika kamu berkata, ” Tinggalkan aku sendiri ”
Saat kamu berkata untuk meninggalkannya,
Mungkin dia akan pergi meninggalkanmu sesaat,
Memberimu waktu untuk menenangkan dirimu sendiri,
Tetapi pada saat saat itu, hatinya tidak akan pernah meninggalkanmu
Dan sewaktu dia jauh darimu, dia akan selalu mendoakanmu dengan air
mata
Lebih berbahaya mencucurkan air mata di dalam hati
daripada air mata yang keluar dari mata kita
Air mata yang keluar dari mata kita dapat dihapus,
Sementara air mata yang tersembunyi,
Akan menggoreskan luka di dalam hatimu
yang bekasnya tidak akan pernah hilang
Walaupun dalam urusan cinta, kita sangat jarang menang,
Tetapi ketika cinta itu tulus…
meskipun mungkin kelihatannya kamu kalah,
Tetapi sebenarnya kamu menang karena kamu dapat berbahagia
sewaktu kamu dapat mencintai seseorang
Lebih dari kamu mencintai diri kamu sendiri…
Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang
Bukan karena orang itu berhenti mencintai kita
Atau karena ia tidak mempedulikan kita
Melainkan saat kita menyadari bahwa orang itu
Akan lebih berbahagia apabila kita melepasnya
Tetapi apabila kamu benar benar mencintai seseorang,
Jangan dengan mudah kita melepaskannya
Berjuanglah demi cintamu… Fight for your dream !
Itulah cinta yang sejati..
Bukannya seperti prinsip ” Easy come.. Easy go… ”
Lebih baik menunggu orang yang benar benar kamu inginkan
Daripada berjalan bersama orang ” yang tersedia ”
Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai
Daripada orang yang berada di ” sekelilingmu ”
Lebih baik menunggu orang yang tepat
Karena hidup ini terlalu berharga dan terlalu singkat
Untuk dibuang dengan hanya ” seseorang ”
Atau untuk dibuang dengan orang yang tidak tepat
Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang paling
menyakiti hatimu
Dan kadang kala teman yang membawamu di dalam pelukannya
Dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari
Ucapan yang keluar dari mulut seseorang
Dapat membangun orang lain, tetapi dapat juga menjatuhkannya
Bila bukan diucapkan pada orang, waktu, dan tempat yang benar
Ini jelas bukan sesuatu yang bijaksana
Ucapan yang keluar dari mulut seseorang
Dapat berupa kebenaran ataupun kebohongan untuk menutupi isi hati
Kita dapat mengatakan apa saja dengan mulut kita
Tetapi isi hati kita yang sebenarnya tidak akan dapat dipungkiri
Apabila kamu hendak mengatakan sesuatu..
Tataplah matamu di cermin dan lihatlah kepada matamu
Dari situ akan terpancar seluruh isi hatimu
Dan kebenaran akan dapat dilihat dari sana

Selasa, 27 Oktober 2015

PUISI MOTIVASI

JALAN YANG TIDAK KU TEMPUH


Jalan Yang Tidak Kutempuh

Dua jalan bercabang dalam remang hutan kehidupan
Dan sayang aku tidak bisa menempuh keduanya
Dan sebagai pengembara, aku berdiri lama
Dan memandang ke satu jalan sejauh aku bisa
Kemana kelokannya mengarah di balik semak belukar
Kemudian aku memandang yang satunya, sama bagusnya,
Dan mungkin malah lebih bagus,
Karena jalan itu segar dan mengundang
Meskipun tapak yang telah melewatinya
Juga telah merundukkan rerumputan,
Dan pagi itu keduanya sama-sama membentang
Di bawah hamparan dedaunan rontok yang belum terusik
Oh, kusimpan jalan pertama untuk lain kali !
Meski tahu semua jalan berkaitan
Aku ragu akan pernah kembali
Aku akan menuturkannya sambil mendesah
Suatu saat berabad-abad mendatang
Dua jalan bercabang di hutan, dan aku…
Aku menempuh jalan yang jarang dilalui
Dan itu mengubah segalanya.

Senin, 26 Oktober 2015

Pantun Pendidikan

hallo kawan :)saya kembali lagi dengan pantun pendidikan,
well selamat membaca dan semoga bermanfaat 
 
 
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu sungguh-sungguh
Agar kamu tidak ketinggalan
 
Dua Mei hari pendidikan
Hari lahir Ki Hajar Dewantara
Jika orang tidak berpendidikan
Seumur hidup bakal sengsara
 
Tanam padi di tengah sawah 
Sawah subur selalu basah 
Pagi hari pergi sekolah 
Sore hari ke madrasah
 
Pohon jati kuat kayunya 
Pohon nyiur tinggi batangnya 
Murid rajin banyak ilmunya 
Murid malas banyak bohongnya
 
Hayam Wuruk raja termahsyur
Gajah Mada pemersatu Bangsa
Cinta ilmu sepanjang umur
Cinta bangsa sepanjang masa
 
Gajah perang melawan gajah 
Seekor pelanduk mati di tengah 
Jika kau tiada masuk sekolah 
Ayah bunda pastilah resah
 
Pohon ceri subur tumbuhnya 
Petik buahnya masukkan kantong 
Saling memberi saling menerima 
Saling bantu tolong menolong
 
Dibawah terik nelayan berlayar
Agar dapat ikan tuna
Jika hari ini kau malas belajar
Akan menyesal di hari tua
 
Ada jarum dan juga peniti 
Jangan ditusuk pastilah sakit 
Sesama teman jangan berkelahi 
Tak ada guna badanpun sakit
 
Ke kota Pekanbaru membeli ulos 
Beli ulos penuh bergambar 
Anak sekolah jangan membolos 
Jika membolos tak jadi pintar
 
Tiada ombak tiada badai
Harus tetap banyak istighfar
Tidak ada orang pandai 
Tanpa rajin dalam belajar
 
Ada sisir monyet berkaca 
Ada kuda mirip keledai 
Rajin menulis rajin membaca 
Itu pertanda anak yang pandai
 
Buah duku dari Palembang 
Pulau Bali mashur mangganya 
Baca buku janganlah jarang 
Sebab buku jendela dunia
 
Kain tenun dari Sumbawa 
Kain batik dari Pekalongan 
Jika ingin jadi mahasiswa 
Sekolah Dasar jangan diabaikan
 
Tinggi batang pohon jambu 
Tumbuh di sisi pohon mangga 
Engkau dan aku adalah satu 
Bersahabat dalam suka duka
 
Merah warna buah tomat 
Membuat sayur terasa nikmat 
Beta ingin mencari sahabat 
Agar hidup punya manfaat
 
Anak gunung pergi ke pantai
Naik sepeda berboncengan
Jika ingin cita-cita tercapai
Jangan takut pada rintangan

Selasa, 20 Oktober 2015

PUISI pendek untuk GURU

PUISI pendek.. selamat membaca, dan terima kasih atas kunjungannya :)

GURUKU YANG MULIA

Guruku…. Engkau laksana rembulan yang memiliki cahaya yang sangat terang. Engkau bak matahari yang menyinari bumi sepanjang zaman. Engkau ibarat malaikat yang membimbing manusia ke jalan yang benar. Guruku…. Engkau korbankan waktumu untuk mendidik dan mengajar kami. Tutur kata dan bahasamu yang lembut,membuat kami merasa nyaman dikala engkau sedang mengajar. Guruku…. Maafkan lah semua perkataan […]

TERIMA KASIH GURU

Tak mungkin bisa menghitung angka Tak mungkin bisa menyebut abjad Tak mungkin, pena ini menari di jariku Sehingga, hasilkan beribu karya besar di pertiwi ini Ketika itu, di atas buku hijau, hijau belau Kau gores penamu “Anakku! Tak ada bodohmu!” “Di bumi kemilau, yang ada hanya mereka yang malas berlaku”

PAHLAWANKU YANG TERBAIK

Sinaran sang mentari … Tanda tuk memulai hari -harimu… Tak ada kata lelah dari dirimu… Kata semangat yang kau ingatkan kepadaku… Guruku… Jasa -jasamu yang aku ingat, saat aku berputus asa.. Perjuangan besarmu yang aku kagumi… Kesabaranmu yang menjadi cirikhas mu…

Kumpulan Puisi Persahabatan

—–
Puisi Persahabatan – Sinar Seorang Sahabat
Dalam sebuah kesunyian
Dijalan pelita
Soal hidup yang kadang tak menentu
Merangkai kisah dalam kesendirian
Ungkapan tulus dari seseorang
Seolah menjadi sinar yang mendadak datang
Berbagi duka dan tawa
Ibarat angin yang menebar keceriaan
Atau bulan yang setia menemani kegelapan
Disaat ku jatuh dan pasrah
Kawan…
Temani bintang yang kesepian
Yang cahayanya nyaris pudar ini
Yang enggan menunjukan kerlip kebahagiaannya
Ayo rangkai sebuah kisah persahabatan
Kisah yang tak pernah berakhir meski di telan waktu
Ayo jalani bersama
Takdir kita jalani dengan penuh perjuangan


Puisi – Tentang Sahabatku
Sahabatku adalah tetesan embun pagi
yang jatuh membasahi kegersangan hati
hingga mampu menyuburkan seluruh taman sanubari
dalam kesejukan
Sahabatku adalah bintang gemintang malam di angkasa raya
yang menemani kesendirian rembulan yang berduka
hingga mampu menerangi gulita semesta
dalam kebersamaan
Sahabatku adalah pohon rindang dengan seribu dahan
yang memayungi dari terik matahari yang tak tertahankan
hingga mampu memberikan keteduhan
dalam kedamaian
Wahai angin pengembara
kabarkanlah kepadaku tentang dirinya
Sahabatku adalah kumpulan mata air dari telaga suci
yang jernih mengalir tiada henti
hingga mampu menghapuskan rasa dahaga diri
dalam kesegaran
Sahabatku adalah derasnya hujan yang turun
yang menyirami setiap jengkal bumi yang berdebu menahun
hingga mampu membersihkan mahkota bunga dan dedaun
dalam kesucian
Sahabatku adalah untaian intan permata
yang berkilau indah sebagai anugerah tiada tara
hingga mampu menebar pesona jiwa
dalam keindahan
Wahai burung duta suara
ceritakanlah kepadaku tentang kehadirannya


Puisi Persahabatan – Purnama Tanpa Akhir Cerita

Kuceritakan lagi tentang purnama..
Suatu hari..
Pernah kubayangkan perihnya melihat purnama tersenyum dan pergi menuju arah yang berlawanan
Tepat!
Dipermulaan bulan Dzulhijah
Purnama akan segera pergi
Dan kotak hitam yang mengapung itu akan terseret ombak kehidupan
Hingga ia hilang tanpa arah yang pasti
Tidak ada akhir cerita..
Terima kasih kuucap untuk yang kesekian kali
Atas kesetiaanmu menemani menghiasi mimpi
Sampai aku terbangun kembali dan menyadari
Bahwa banyak nikmat Tuhan patut disyukuri
Kuingatkan padamu, simpan rapat rahasia yang pernah kubisikkan dimalam itu..
Malam indah yang sinarmu begitu sempurna
Cerita kita tidak akan pernah berakhir, Purnama
Karena Purnama akan selalu ada pada setiap waktunya..


Sahabat Sejati
kian lama hidup yang ku jalani
selalu bersama mu sahabat ku
susah sedih senang yang ku rasakan
bersama mu sahabat ku
sahabat
begitu banyak kenangan yang kita lalui
ke bahagian yang selalu kita rasa bersama
namun musnah dengan sekejap
telah di renggut oleh maut yang tak terduga
sahabat
kini kau telah pergi meninggalkan ku
meninggalkan semua kenangan kita
menyimpulkan sebuah air mata
yang terjatuh di pipi ku
sahabat
meski kini kita tak bersama
meski kita telah berbeda kehidupan
namun kita tetap satu dalam hati dan cinta
karena kau sahabat sejati ku
selamat tinggal sahabat ku
selamat jalan sahabat sejati ku
cinta kasih mu kan selalu satu di hati ku
selamanya ………


Puisi Persahabatan – PERPISAHAN

Tak terbayang olehku
Waktu ini kan terjadi padaku
Tak terduga dalam benaku
Waktu kejam kan melanda jiwaku
Perpisahan ini kan meneteskan air mata
Dalam kesedihan di selimuti kegembiraan
Perpisahan ini kan mengukir kenangan
Dalam suka maupun duka
Bertahun lamanya kita bersama
Menggali bakat tuk kedepan
Perpisahan ini kan merindukan sesama
Perpisahan ini kan menumbuhkan kesadaran akan arti kebersamaan
Berpisah akhir pertemuan
Berpisah akhir kesenangan
Berpisah akhir kenangan
Berpisah tiada arti yang menyenangkan
Peluk eratlah semua orang disisimu
Peluk eratlah semua sahabat-sahabat tercintamu
Hingga kau teteskan air mata kerinduan
Hingga kau diam membisu
Karena ku tahu
Tak kan ada waktu lebih tuk kita
Tak kan berarti hidup ini tanpa ada pertemuan dan perpisahan


Puisi – TAK AKAN KU LUPA
Saat koridor-koridor itu mulai terbasahi
Gelap menyelimuti setiap orang berseragam
Kau datang membawakanku pelangi
Saat hujan luka itu masih menari diatas perih
Kau hadirkan senyum terindah
Saat aku tenggelam dalam larutnya kegelapan
Sedikitpun tak akan ku lupa
Saat kau membawaku pada kehidupan
Sedikitpun tak akan ku lupa
Saat senyummu menjadi satu-satunya nafas untukku
Tempat Pembuangan Akhir Cerita Mereka
Maaf…
Aku memang bukan pendengar dan penghayat cerita yang baik
Apalagi memberi penjelasan rumitnya cerita itu
Tapi setidaknya…
Tak lepas statusku menjadi tempat pembuangan akhir cerita itu
Walau lebih sering aku teremehkan
Datang ketika dibutuhkan saja
Tapi tak masalah bagiku
Terima kasih sahabatku
Kalian masih menganggapku ada


Puisi Persahabatan – Tentang Ego
Selalu ada waktu untuk kita
Selalu ada cara untuk kita
Selalu ada harapan untuk kita
Namun…
Adakah waktu untuk teman kita?
Adakah cara agar bisa kembali bersama mereka?
Adakah keinginan kita sejalan dengan pemikiran mereka?
Pasti ada segala saat kita bersama
Pasti ada cerita di dalam canda tawa
Pasti ada sejarah dalam suka dan duka
Tak perlu mengabaikan yang ada di hadapan kita
Tak usah meremehkan yang tak kita punya
Tak perlu iri tentang yang mereka raih
Kita hanya perlu mencipta hal berbeda dari mereka
Kita hanya perlu mengubah dunia dengan persahabatan kita
Untukmu aku ada dan selalu disini
Meski waktu tak lagi bersama dan memihak kita
Meski cerita telah berbeda arah dan tujuan
Tapi kita tetap satu selamanya
Karena kita sahabat selamanya….

demikian puisi yang dapat saya share :) semoga bermanfaat.. wassalam. wr. wb.